"Nagur Page Waris Samadiatn' Nang Jauh"

Kamis, 06 Maret 2008

"Bahaya AIDS, Narkoba Melanda Remaja Kita"

Semangkin mengalami kemajuan dan peningkatan secara global dalam bidang ekonomi, sosbud, infrastruktur, pendidikan tidak kalah tajam dengan perkembangan peningkatan AIDS dan pemakaian narkoba diberbagai negara, daerah bahkan pelosok perdesaan, ini sangat mengerikan sekali bagi generasi kita yang akan datang.

Masyarakat dan pemerintah memahami kebutuhan program pencegahan dan pusat rehabilitasi akibat AIDS dan peningkatan narkoba dengan berbagai gerakan dan penyuluhan namun tidak mampu mencegah epidemi yang lebih besar walau adanya program pengurangan bahaya (harm-reduction) untuk penderita AIDS dan pengguna narkoba suntikan yang telah mencoba tetapi tidak bisa lepas dari ketergantungan obat, atau belum siap untuk berhenti. Untuk mencegah penyebaran AIDS pada kelompok ini dan untuk menyelamatkan jiwa pada populasi yang lebih luas, harus ada dukungan untuk pengurangan bahaya.

Dengan tumpang tindihnya populasi pengguna narkoba suntikan dan pekerja seks, risiko yang dialami oleh setiap kelompok menjadi berlipat ganda. Sehingga sekarang ini ada sebuah populasi dengan risiko sangat tinggi dan berdasarkan berbagai indikator, juga mempunyai angka prevalensi infeksi tinggi yang terus bertambah. Sekitar 80.000 dan 120.000 orang Indonesia positif HIV atau terkena AIDS, menurut perkiraan terakhir. Artinya angka infeksinya sebesar 0,04%-0,06%. Namun lebih meningkat dalam kurun dua tahun terakhir ini. Seperti yang telah dijelaskan laporan nasional ini, meningkatnya tingkat infeksi HIV pada kelompok paling berisiko dikombinasikan dengan frekuensi hubungan seksual yang tinggi antara mereka dengan populasi umum dapat mempercepat epidemi HIV/AIDS di Indonesia.

Dari berbagai informasi mengenai bahaya yang ditimbulkan namun masih banyak dikalangan kita yang justru mencoba, yang menyedihkan banyak mengerogoti para remaja dan peserta didik. Kesadaran pribadi kita merupakan kunci utama untuk melawan dan memerangi penyakit yang mematikan ini. Jangankan kalangan masyarakat yang tidak tertutup dan mempunyai potensi strategis, didalam penjara saja hal ini bisa kecolongan juga. Kadang kita heran dan bertanya-tanya mengapa bisa terjadi ? hanya ada jawaban bahwa kunci kesadaran pribadi.

0 komentar: