"Nagur Page Waris Samadiatn' Nang Jauh"

Selasa, 13 Mei 2008

Salah Siapa


Banyak persoalan terungkap dalam lokakarya, seminar dan diskusi yang dilakukan LSM dan pemerintah yang tidak jauh dengan persoalan sosial, pemerintah dan politik. Mulai dari belum optimalnya pengarusutamaan gender, keterwakilan 30 persen perempuan di lembaga legislatif hingga cara-cara mafia menjerat korbannya dibeber secara blak-blakan.

Tak heran ditelorkan rekomendasi agar pers, LSM dan Ormas yang peduli dengan Gender dan perdagangan perempuan dan anak, melakukan presure berupa aksi demo damai ke lembaga peradilan agar menjerat dan memutus hukuman yang setimpal bagi para pelaku trafficking. “Jujur saja banyak kasus trafficking yang terungkap namun hanya 1-2 yang berhasil disidang ke pengadilan. Itupun diputus sangat ringan dan tidak memenuhi rasa keadilan masyarakat,” kalau dilihat dan ditinjau lebih jauh bahwa penghasilan dikampung halaman sendiri lebih besar ketimbang harus jauh melangkah, hanya saja anak-anak zaman sekarang pada gengsi dan malas bekerja yang sifatnya harus memeras tenaga, kalau disekolahkan banyak yang putus ditengah jalan.

Banyak ocehan dan gunjingan yang didengar baik dimedia masa, elektronik dan sanak family agar orang tua untuk selalu waspada terhadap anak gadisnya jika ditawari pekerjaan ke luar daerah dengan iming-iming gaji besar. Keduanya juga menambahkan pentingnya pengembangan diri melalui peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) agar tidak mudah ditipu para mafia. Tapi banyak juga orang tua yang justru melakukan hal ini, apakah tergiur karena hasil atau desakan ekonomi yang semangkin hari semangkin mengsengsarakan.

“Rata-rata korban trafficking akibat minimnya pengetahuan dan alasan ekonomi sehingga mudah terbujuk mafia, “Dulu bahasa anak durhaka pada orang tua, apakah diiyakan jika ada ortu yang menjual anak demi kepentingan sesaat dikatakan durhaka”, selagi kita bisa mengingatkan baik sebagai teman, ortu dan family agar jangan sampai salah langkah sehingga tidak ada kasus dan permasalahan yang menimpa anak bangsa kita secara tidak wajar. sebenarnya ini salah siapa, pemerintah, orang tua atau sianak???

0 komentar: